Kangen ayah ? itu pasti :')
Pas merantau gini memang gak
terlalu berasa
kebiasaan jauh sama ayah,
meskipun jauh yang ini sangatlah berbeda
kalo dirumah,
gak ada yang paling ganteng lagi
gak ada yang bandingin warna
kulit sama aku
Ayah :
Jangan sedih wuk (baca : si wuk =
si nduk, panggilan sayang dari ayah, ibu, mbak buat aku) :)
Shubuh pas bangun tidur ayah udah gak ada, anggap
saja ayah jamaah sholat shubuh di masjid
Pagi ayah gak juga ada, anggap saja ayah sudah
berangkat nggowes ke bukit-bukit perbatasan kota kita tercinta
Dhuha ayah gak ada, anggap saja ayah lagi sibuk
dengan kertas-kertas di kantor
Siang waktu istirahat kerja, dan ayah gak pulang,
anggap saja ayah Dinas Luar Kota, yang bikin kamu selalu menang pas ayah
bandingin kulit :)
Sore ayah masih tetep gak ada, anggap saja ayah
lembur karena nyusun laporan akhir bulan
Malam menjelang tidur ayah gak ada, anggap saja ayah
rapat di Batu
ummu aysa
langkah jari jemari yang berarti...
Senin, 15 April 2013
Pengaruh Pencatatan Akuntansi ditinjau dari Alquran
Pengaruh Pencatatan Akuntansi ditinjau dari Alquran
Oleh : Sandra Reri Nufrida [11520046]
Artikel ini untuk memenuhi Ujian Tengah
Semester pada mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Alquran
diturunkan bagi manusia agar hidupnya terarah, kearah yang lebih baik tentunya. Dalam alquran berisi tentang aturan-aturan-Nya , ilmu pengetahuan, cerita Nabi
dan Rasul-Nya dan masih banyak lagi. Harusnya kita semakin mudah menjalani
hidup ini, karena segala aturan telah ditetapkan, namun gejolak hawa nafsu dan
perkembangan zaman yang harus kita hadapi agar kita tetap berada dalam
rute-Nya.
Seperti
halnya dengan ilmu yang sedang kita pelajari sekarang, Akuntansi. Dimana ilmu
ini sangat berkaitan dengan muamalah. Tak lepas dari salah satu definisi akuntansi
yaitu pencatatan, pencatatan segala traksaksi perdagangan yang terjadi, Allah
telah menetapkan dalam firmanNya surat Al Baqarah ayat 282, yang berarti :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah Rabbnya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada
hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya
mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari
orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh
seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai,
supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah
saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan
janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas
waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat
menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu.
(Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak
menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis
dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertaqwalah kepada
Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al
Baqarah : 282)”
Jika kita
mengikuti aturan, maka kita akan mencatat segala transaksi yang terjadi sesuai
dengan fakta yang ada, namun ada kalanya hawa nafsu yang menguasai hati kita,
lalu mencatat seenak hati, mengambil yang bukan haknya.
Ketika pencatatan
tidak lagi sesuai dengan faktanya, maka pertanggung jawaban sosial atas
pelaporan menjadi tidak ada.
Dalam
Alquran menyebutkan kata ‘hisab’. ‘Hisab’ atau ‘akun’ (perhitungan) merupakan
akar dari akuntansi. Setiap manusia memiliki akun yang berisi catatan setiap
tindakan baik dan buruk manusia selama hidup di dunia yang pada saatnya nanti
harus dipertanggungjawabkan. Ayat-ayat yang menyebutkan tentang hisab :
"Adapun orang yang diberikan kitabnya
dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah",
[al Insyiqaq : 7-8].
"Adapun orang yang diberikan kitabnya
dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke
dalam api yang menyala-nyala (neraka)". [al Insyiqaq : 10-12]
"Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali
mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka". [al
Ghasyiyah : 25-26]
"Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi
balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini.
Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya". [al Mu’min : 17]
Pada dasarnya
kemiripan antara ‘hisab’ di Islam dan akuntansi terletak pada tanggungjawab
setiap muslim untuk melaksanakan kewajiban berlandas ketentuan yang dijelaskan
dalam kitab suci Alquran. Dalam hubungannya dengan bisnis, manajemen, penyedia
dana bertanggungjawab terhadap semua tindakannya baik di dalam maupun di luar
perusahaan. Pertanggungjawaban yang dimaksud di sini adalah ke umat atau
masyarakat luas.
Kita sebagai
umat Islam juga diharuskan mengungkapkan sesuatu dengan penuh fakta. Mengacu pada
pemenuhkan kepentingan publik, bukan kepentingan pribadi, maka umat islam
diharuskan menyediakan informasi keuangan yang memungkinkan publik dapat
memperoleh akses dengan mudah. Pengungkapan penuh atas informasi dan penyedia
akses informasi secara mudah juga cerminan dari akuntabilitas manusia kepada
Allah. Ayat-ayat tentang kejujuran :
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar (jujur). (Q.S
At Taubah; 119)”
“Artinya
: Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka).
Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jika
mereka benar (jujur) imannya terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih
baik bagi mereka. (QS. Muhammad; 21)”
“Artinya
: Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu:
Nabi-nabi, para shiddiiqiin (orang-orang yang jujur), orang-orang yang mati
syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
(Q.S An Nisa; 69)”
“Artinya
: Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu
golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang
jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. (QS.
Al Anfaal; 58)”
Beberapa ayat
dalam Alquran juga mendeskripsikan pentingnya penyajian informasi keuangan
secara benar dan penuh, termasuk detail untuk semua transaksi. Informasi keuangan
harus disajikan sesuai dengan ketentuan, dan menggambarkan fakta yang terjadi. Penyajian
informasi keuangan yang memadai merupakan bentuk pemenuhan kewajiban, dan
informasi yang disajikan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Sebagai calon-calon
akuntan yang berjiwa ulul albab tentunya kita harus belajar menata hati,
meredam hawa nafsu, dan lebih membentengi diri dengan iman agar dalam menerapkan
ilmu yang telah didapat lebih bermanfaat, dapat menjadi insan yang selalu
bertanggung jawab baik kepada Allah maupun sesama manusia.
Referensi :
1.
Alquran
2.
Alquran & Akuntansi, Sony Warsono-Bin
Hardono, ABPublisher, Yogyakarta, 2012.
3.
http://almanhaj.or.id/content/2561/slash/0/hisab-pada-hari-pembalasan/
Rabu, 03 April 2013
Me ?
Emang
bingung kalo disuruh deskripsiin diri sendiri, andai aja cermin bisa ngomong
dan sekalian bisa ngetik, aku bakalan ngaca dan aku suruh ngisi kolom ‘about
me’ ini. Sedikit ngrangkum dari komentar-komentar temen soal aku. ^^ Jadi post
aku pertama ini bertema “katanya”
Katanya
aku ini :
Cantik
[iya lah cewek]
Pinter
[gak juga, nilai bukan jaminan orang itu dicap ‘pinter’]
Kreatif
[hehehe ini mah cuman pelarian dari seabrek tugas]
Cewek
yang KUAT [maksudnya kuat ngadepin kenyataan, cuman kadang2 sih, kalo pas down
ujung2nya juga nangis]
Tenang
[gak juga, apalagi pas nyasar pasti udah bingung duluan, pak sopirnya kena
semprot deh aku suruh belok sana sini]
Rapi
[belum pernah SIDAK kamarku sih]
Misterius
[maksudnya susah diajak gaoel, sekarang tahu sendiri kan aslinya]
Satu
lagi ni yang bo’ong banget, banyak temen baru bilang aku “pendiem”, first meet
aja kali ya untuk selanjutnya rame kok :)
11:12
lah ya dari aku yang sebenarnya, hehehehe
Kalo
disuruh ngaku, aku itu
susah banget diajak keluar, apalagi
-
nge mall, menurutku gak penting banget jalan-jalan disana toh yang diliat juga
cuman orang-orang,
-
outbound no no no, bahkan mendingan dapet tugas ngarang bahasa arab [yang
ternyata cuman ancaman], tapi sebelumnya udah kuutarakan beribu alasan ke pak
ustadz.
Kreatif, ini sih pelampiasan aja kalo putus
asa ngitung uang setan dan gak ketemu hasilnya, gak kreatif2 banget sih,
kebanyakan duplikat karya-karya istimewa dari para kreator di negeri seberang.
Pengennya mirip banget sama contohnya tapi kalo gitu aku gak jadi kreatif dong.
Karena di indo terbatas bahan baku kertas unik, jadi bahan apapun jadi :D
termasuk bikin keranjang balon udara dari lakban item
Pinter, pinter ngakalin maksudnya, nyadar
kalo aku nyasar masuk jurusan Akuntansi gak kehilangan akal buat dapet hasil
yang memuaskan. Kalo kerjain soal Quiz, UTS, UAS mohon maaf saudara pasti
isinya karangan belaka, tapi jangan ditanya kalo tugas, dengan basic IT yang
biasa dengan konsep rata kanan kiri [rapi] kalo coding aku manfaatin sedikit
kemampuanku di tugas ini, pasti aku bikin warna warni dan rapi, contoh hasilnya
nilai B+ di matkul MK 1 sama yang brusan aja dkumpulin minggu lalu, tugasku
ditaruh paling atas sama bu dosen karena cuman satu2nya yang ber-cover, thank
you miss.
Suka
bingung sama mata panda ini, apalagi kalo mau kondangan hufh... capek
bedakinnya, kata dokter kulit sih gak bisa ilang soalnya aku punya asma dan
alergi. Tapi belakangan aku tau ayah juga punya mata kayak aku, alhamdulillah
selalu bersyukur bisa mewarisi dari ayah.
Kadang
suka sebel kalo aku dikiranya mbaknya mbakku, emang kebanyakan sih gitu,
mungkin karena badanku yang lebih mantep dari mbakku, baik tinggi ataupun
lebar, padahal selisih umur kita 7th lo, apa emang mbakku yang terlalu imut2,
but i don’t care faktanya aku yang muda hehehehe perlu ditunjukin KTP?
Finish...
hehehe satu lagi yang baru saja terungkap, aku tukang bo’ong, diatas aku bilang
gak bisa deskripsiin diri sendiri, nyatanya lumayan panjang juga aku nulis
ini... semoga jadi first post yang bikin kalian ketagihan baca yang selanjutnya
ya.. nice day ^^ [rerry]
Langganan:
Postingan (Atom)